Kata Kerja Pasif: Pengertian dan Contoh Penggunaannya

Diposting pada

Kata kerja pasif adalah salah satu bentuk kata kerja dalam Bahasa Indonesia yang menunjukkan bahwa subjek dari kalimat tersebut menerima aksi yang dilakukan oleh pelaku. Dalam kalimat pasif, subjek tidak melakukan aksi, melainkan menerima aksi dari pelaku. Kata kerja pasif sering digunakan dalam tulisan ilmiah, berita, dan laporan resmi karena memberikan penekanan pada objek yang menerima aksi.

Pengertian Kata Kerja Pasif

Kata kerja pasif terbentuk dari kata kerja aktif yang diubah menjadi bentuk pasif. Kata kerja pasif biasanya ditandai dengan kata kerja bantu “di” atau “ter”. Contoh kata kerja pasif adalah “dikerjakan”, “ditulis”, “dibuat”, dan sebagainya. Dalam kalimat pasif, objek yang menerima aksi diletakkan di depan kata kerja pasif, sedangkan subjek yang melakukan aksi diletakkan setelah kata kerja pasif.

Contoh Penggunaan Kata Kerja Pasif

1. Buku ditulis oleh penulis terkenal.

2. Kue dibuat oleh ibu di dapur.

3. Rumah dijual oleh pemiliknya.

4. Mobil dibawa ke bengkel untuk diperbaiki.

5. Pelajaran diajarkan oleh guru dengan metode yang menarik.

Manfaat Penggunaan Kata Kerja Pasif

Penggunaan kata kerja pasif dapat memberikan penekanan pada objek yang menerima aksi, sehingga informasi yang disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Selain itu, kata kerja pasif juga sering digunakan untuk menghindari penunjukan subjek yang kurang penting atau tidak perlu disebutkan.

Cara Membentuk Kata Kerja Pasif

Untuk membentuk kata kerja pasif, kita perlu mengubah kata kerja aktif menjadi bentuk pasif dengan menambahkan kata kerja bantu “di” atau “ter” sebelum kata kerja tersebut. Selain itu, objek yang menerima aksi diletakkan di depan kata kerja pasif, sedangkan subjek yang melakukan aksi diletakkan setelah kata kerja pasif.

Baca Juga  Rege FF Auto Headshot: Rahasia Jago Main Free Fire

Contoh Kalimat Pasif

1. Bunga disiram setiap pagi oleh ibu.

2. Pintu dikunci setiap malam sebelum tidur.

3. Masalah diselesaikan dengan bijaksana oleh tim ahli.

4. Surat dikirim melalui pos pada hari ini.

5. Pakaian dicuci setiap minggu oleh pembantu.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Kata Kerja Pasif

Kelebihan penggunaan kata kerja pasif adalah memberikan penekanan pada objek yang menerima aksi, sehingga informasi yang disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Namun, kekurangan penggunaan kata kerja pasif adalah kalimat yang terlalu panjang dan rumit, sehingga kadang sulit dipahami oleh pembaca.

Contoh Paragraf dengan Kata Kerja Pasif

Di dalam dunia tulis-menulis, penggunaan kata kerja pasif sangatlah penting untuk memberikan kesan formal dan objektif dalam penyampaian informasi. Dengan menggunakan kata kerja pasif, penulis dapat memberikan penekanan pada objek yang menerima aksi tanpa harus menunjukkan subjek yang melakukan aksi. Hal ini membuat tulisan menjadi lebih mudah dipahami oleh pembaca dan memberikan kesan yang lebih profesional.

Selain itu, kata kerja pasif juga sering digunakan dalam berita dan laporan resmi untuk memberikan kesan netral dan tidak memihak. Dengan menggunakan kata kerja pasif, penulis dapat menyampaikan informasi dengan lebih obyektif dan tidak terlihat terlalu emosional. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan pembaca terhadap informasi yang disampaikan.

Namun, penggunaan kata kerja pasif juga perlu diperhatikan agar tidak membuat kalimat menjadi terlalu panjang dan rumit. Sebaiknya, gunakan kata kerja pasif secara bijak dan sesuai dengan konteks kalimat yang ingin disampaikan. Jangan terlalu memaksakan penggunaan kata kerja pasif jika tidak diperlukan, karena hal tersebut dapat membuat pembaca menjadi bingung dan kehilangan fokus dalam membaca tulisan tersebut.

Baca Juga  Kata Kata Gaul: Ungkapan yang Populer di Kalangan Anak Muda

Kesimpulan

Kata kerja pasif adalah salah satu bentuk kata kerja dalam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek dari kalimat tersebut menerima aksi yang dilakukan oleh pelaku. Penggunaan kata kerja pasif dapat memberikan penekanan pada objek yang menerima aksi, sehingga informasi yang disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Namun, perlu diingat untuk menggunakan kata kerja pasif secara bijak dan sesuai dengan konteks kalimat yang ingin disampaikan agar tidak membuat kalimat menjadi terlalu panjang dan rumit.