Contoh Ungkapan Bahasa Indonesia dan Artinya Idiom

Diposting pada

Apa Itu Ungkapan Bahasa Indonesia?

Ungkapan bahasa Indonesia adalah serangkaian kata-kata yang memiliki makna khusus dan tidak dapat diartikan secara harfiah. Ungkapan ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menyampaikan pesan dengan lebih efektif.

Contoh Ungkapan Bahasa Indonesia dan Artinya

Berikut adalah beberapa contoh ungkapan bahasa Indonesia beserta artinya:

1. Bola Salju

Ungkapan ini biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang menjadi semakin besar dan tidak terkendali. Contoh penggunaan: “Permasalahan tersebut seperti bola salju, semakin diabaikan semakin besar.”

2. Anak Emas

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang sangat dihargai dan dianggap istimewa. Contoh penggunaan: “Dia adalah anak emas di keluarga kami, semua orang menyayanginya.”

3. Hujan Deras

Ungkapan ini biasanya digunakan untuk menyatakan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba dan dalam jumlah besar. Contoh penggunaan: “Tiba-tiba saja hujan deras turun dan membuat kami semua basah kuyup.”

4. Menyelam Dalam Satu Lubang

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang selalu melakukan hal yang sama tanpa mencari alternatif. Contoh penggunaan: “Dia seperti menyelam dalam satu lubang, tidak pernah mencari cara lain untuk mengatasi masalahnya.”

Baca Juga  Pengertian Kreatif dan Inovatif

5. Melempar Batu Sembunyi Tangan

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang melakukan sesuatu tanpa mengakui atau bertanggung jawab atas tindakannya. Contoh penggunaan: “Dia suka melempar batu sembunyi tangan, tidak pernah mau mengakui kesalahannya.”

6. Buka Aib Orang Lain

Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan tindakan seseorang yang senang menyebarkan gosip atau rahasia orang lain. Contoh penggunaan: “Jangan suka buka aib orang lain, itu tidak baik.”

7. Duduk Manis

Ungkapan ini digunakan untuk menyuruh seseorang untuk duduk dengan tenang dan sabar. Contoh penggunaan: “Tolong duduk manis dan tunggu sebentar, saya akan segera kembali.”

8. Jalan Memutar

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut tindakan seseorang yang tidak langsung dan terkesan memperpanjang waktu. Contoh penggunaan: “Kenapa harus jalan memutar, lebih baik langsung saja ke tujuan.”

9. Menyimpan Api di Balik Sekam

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang menyimpan amarah atau dendam di dalam hatinya. Contoh penggunaan: “Dia seperti menyimpan api di balik sekam, kelihatan tenang tapi sebenarnya marah.”

10. Menyulut Api di Atas Tumpukan Jerami

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut tindakan yang dapat memicu masalah besar. Contoh penggunaan: “Jangan sampai menyulut api di atas tumpukan jerami, bisa berakibat fatal.”

11. Nasi Sudah Menjadi Bubur

Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan bahwa suatu hal sudah terlanjur terjadi dan sulit untuk diperbaiki. Contoh penggunaan: “Nasi sudah menjadi bubur, kita harus mencari solusi untuk mengatasinya.”

12. Sambil Menyelam Minum Air

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut tindakan seseorang yang multitasking atau melakukan dua hal sekaligus. Contoh penggunaan: “Dia pandai sambil menyelam minum air, bisa bekerja sambil menyelesaikan tugas lainnya.”

13. Setinggi Langit

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut sesuatu yang sangat besar atau tinggi. Contoh penggunaan: “Rasa sayangku padamu setinggi langit, tidak ada yang bisa menghalangi.”

Baca Juga  Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

14. Tangan Dingin

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan tenang dan cepat. Contoh penggunaan: “Dia memiliki tangan dingin, bisa mengatasi masalah dengan baik.”

15. Terlalu Banyak Koki Merusak Masakan

Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan bahwa terlalu banyak orang yang terlibat dalam suatu pekerjaan dapat membuat hasilnya menjadi buruk. Contoh penggunaan: “Terlalu banyak koki merusak masakan, sebaiknya kita tetap fokus pada satu arah saja.”

16. Tidak Ada Asap Jika Tak Ada Api

Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan bahwa suatu masalah tidak akan muncul jika tidak ada akar permasalahannya. Contoh penggunaan: “Tidak ada asap jika tak ada api, kita harus mencari akar permasalahannya.”

17. Tinggi Hati

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang sombong dan merasa lebih baik dari orang lain. Contoh penggunaan: “Dia memiliki tinggi hati, sulit diajak bekerja sama.”

18. Cuci Tangan

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut tindakan seseorang yang tidak mau bertanggung jawab atas kesalahannya. Contoh penggunaan: “Dia suka cuci tangan, tidak pernah mau mengakui kesalahan.”

19. Ada Ular di Balik Batu

Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan bahwa ada ancaman atau bahaya yang mengintai di balik sesuatu. Contoh penggunaan: “Hati-hati, ada ular di balik batu.”

20. Ada Api di Balik Asap

Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan bahwa ada sesuatu yang sebenarnya terjadi di balik sebuah penjelasan atau alasan yang diberikan. Contoh penggunaan: “Jangan terjebak dengan alasan tersebut, mungkin ada api di balik asap.”

21. Air Tenang Menghanyutkan

Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu yang terlihat tenang sebenarnya bisa membawa dampak buruk. Contoh penggunaan: “Air tenang menghanyutkan, jangan sampai terlena.”

22. Bagai Air dan Minyak

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut dua hal atau orang yang sangat berbeda dan sulit untuk bersatu. Contoh penggunaan: “Mereka seperti air dan minyak, sulit untuk berada dalam satu tempat.”

Baca Juga  Jenis Jenis Kain

23. Bagai Pinang Dibelah Dua

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut hubungan yang sangat erat atau tidak bisa dipisahkan. Contoh penggunaan: “Mereka seperti pinang dibelah dua, selalu bersama dalam suka dan duka.”

24. Bagai Kacang Lupa Kulitnya

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang lupa akan bantuan atau jasa yang pernah diberikan oleh orang lain. Contoh penggunaan: “Dia seperti kacang lupa kulitnya, tidak ingat bantuan yang pernah diterima.”

25. Gajah Dalam Guci

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut sesuatu yang sulit untuk disembunyikan atau ditutupi. Contoh penggunaan: “Seperti gajah dalam guci, sulit untuk disembunyikan.”

26. Kepala Batu

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang keras kepala dan sulit untuk diajak berdiskusi. Contoh penggunaan: “Dia memiliki kepala batu, sulit diajak kompromi.”

27. Kuda Besi

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut kendaraan bermotor, terutama sepeda motor. Contoh penggunaan: “Saya lebih suka naik kuda besi daripada mobil.”

28. Kuda Nil

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang pemalas dan suka berbaring-baring. Contoh penggunaan: “Dia seperti kuda nil, suka tidur dan malas beraktivitas.”

29. Lintah Darat

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang suka mencari keuntungan tanpa bekerja keras. Contoh penggunaan: “Dia adalah lintah darat, selalu mengandalkan orang lain.”

30. Macan Tutul

Ungkapan ini digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki keberanian dan kekuatan fisik yang besar. Contoh penggunaan: “Dia seperti macan tutul, tidak takut menghadapi tantangan.”

Kesimpulan

Ungkapan bahasa Indonesia memiliki beragam makna dan digunakan dalam berbagai situasi. Dengan memahami arti dari setiap ungkapan, kita dapat lebih mudah berkomunikasi dan memahami orang lain. Semoga contoh ungkapan bahasa Indonesia di atas dapat membantu memperkaya kosakata dan pemahaman kita dalam berbahasa Indonesia.