Kumpulan Puisi Cinta Nahwu Shorof Terbaru

Diposting pada

Kumpulan Puisi Cinta Nahwu Shorof Terbaru – Kali ini akan kita bahas kata kata baper. Kalau kamu kesulitan merangkai kata kata baper nahwu shorof yang mampu mewakili perasaanmu, mungkin kamu bisa mencontek kumpulan kata kata baper nahwu shorof dibawah ini. Kebanyakan orang akan mengartikan kata kata baper sebagai sebuah perasaan yang muncul, seperti adanya getaran ketertarikan yang bersemayam di dalam hati.Puisi Cinta Nahwu Shorof

Berikut ini adalah beberapa kata kata baper nahwu shorof. Jadi gambar tersebut tidak hanya sekedar menghibur tetapi juga memberikan motivasi dan inspirasi kehidupan kamu. Pembahasan kali ini tentang kata kata baper dengan judul kata kata baper nahwu shorof, Yang Istimewa!.Puisi Cinta Nahwu Shorof

Apa itu Nahwu Shorof

Nahwu Shorof adalah suatu cabang ilmu yang pembahasannya fokus pada adanya perubahan yang terjadi pada harakat akhir suatu kalimat. Apabila seseorang salah atau keliru dalam menempatkan harakat pada tulisan bahasa Arab, bisa jadi mengakibatkan perubahan makna

Kumpulan Puisi Nahwu Shorof

Puisi 1

Saat itu.. aku isim mufrod, tunggal sendiri saja..
 
Seperti huruf, sendiri tak bermakna..
 
Seperti fi’il lazim, mencinta tak ada yang dicinta..
 
Tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus jadi mubtada’, memulai sesuatu. Menjadi seorang fa’il, yang berawal dari fi’il..
 
Tapi aku seperti fi’il mudhori’ alladzi lam yattashil bi-akhirihi syai’un mencari sesuatu, tapi tak bertemu sesuatupun di akhir. .
 
Bertemu denganmu adalah khobar muqoddam, sebuah kabar yang tak disangka..
 
Aku pun jadi mubtada’ muakhkhor, perintis yang kesiangan..
 
Aku mulai dengan sebuah kalam, dari susunan beberapa lafadz yang mufid, terkhusus untuk dirimu dengan penuh makna. .
 
Dari sini semua bermula. Aku dan kamu, bagaikan idhofah. Aku mudhof, kamu mudhof ilaih. Tak bisa dipisahkan. .
 
Cintaku padamu ber-i’rob rofa’, tinggi. Bertanda dhommah, bersatu. Cinta kita bersatu, mencapai derajat yang tinggi. .
 
Saat mengejar cintamu, aku cuma isim ber- i’rob nashob, susah payah. Bertanda fathah, terbuka. Hanya dengan bersusah-payah maka jalan itu kan terbuka. Setelah mendapatkan cintamu,.
 
tak mau aku seperti isim yang khofdh, hina dan rendah. Bertanda kasroh, terpecah-belah. Jika kita berpecah-belah tak bersatu, rendahlah derajat cinta kita..
 
Karenanya, kan kujaga cinta kita, layaknya isim yang ber-i’rob jazm, penuh kepastian.
 
Bertanda dengan sukun, ketenangan. Kan kita gapai cinta yang penuh damai saat semua terikat dengan kepastian tanpa ragu. .
 
JIKA
 
Jika cinta itu Pesantren, maka, akanku penuhi fikiranku dengan ilmu-ilmu cinta, agar aku bisa memahami luasnya cinta sebagaimana luasnya ilmu dalam kitab-kitab kuning pesantren.
 
Jika cinta itu Nahwu, maka, cintaku padamu akan jazm [mantab], sehingga aku akan sukun [tenang] di sampingmu selamanya, seperti halnya i’rob jazm yang salah satu alamatnya adalah sukun.
 
Jika cinta itu Shorof, maka, kita berdua adalah wazan tafaa’ala yang berfaidah musyarokah, yang kapanpun dan di mana pun akan mengarungi dan menjalani apapun berdua.
 
Jika cinta itu Fiqh, maka, aku akan memfatwakan pada diriku sendiri bahwa mencintai keindahan ciptaan Tuhan sepertimu, hukumnya adalah wajib .
 
Jika cinta itu I’lal, maka, aku akan menyembunyikan dan menutup mata terhadap semua kekurangan-kekurangan mu, seperti halnya binak Naqish yang meletakkan huruf ‘Illat nya di belakang [Lam Fi’il].
 
Jika cinta itu Ilmu al-Qur’an, maka, keabadian cinta kita tak kan lekang oleh waktu dan tak kan berubah sedikitpun oleh perubahan zaman, layaknya keontektikan dan keabadian isi al-Qur’an.
 
Jika cinta itu Ilmu Hadits, maka, kualitas dan kekuatan cinta kita adalah hadith shohih yang sudah teruji dan terverifikasi oleh berbagai tempaan dan ujian.
 
Jika cinta itu Ushul Fiqih, maka, kita berdua adalah pasangan paling ideal dan serasi, seperti halnya syarat dan rukun yang saling membutuhkan dan melengkapi untuk sahnya suatu ibadah.
 
Jika cinta itu Ilmu Falak, maka, aku akan selalu menunggu dan merindukan hadirmu, mata ini belum terhapus dahaganya sebelum melihat sosok indahmu, seperti halnya seorang peru-yah yang selalu menunggu untuk melihat kemunculan hilal 1 Syawal.

Jika cinta itu Ilmu ‘Arudh, maka, kisah cinta kita berdua adalah simfoni terindah yang menghasilkan harmoni tak tertandingi di muka bumi ini, seindah dan semerdu harmoni syair berbahar Rojaz .

Jika cinta itu Ilmu Faroidh, maka, kita berdua adalah dua sejoli yang akan selalu berbagi atas apa yang kita miliki, seperti halnya ‘Ashôbah ma’a al-ghoyr .

Jika cinta Ilmu Tauhid, maka, value cintaku padamu adalah kemurnian emas 24 karat, semurni i’tiqodnya ahli tauhid Rubûbiyyah.

Jika cinta itu Tarikh, maka, romantisme kisah cinta kita berdua adalah kenangan terindah tak terlupakan yang terukir oleh tinta emas sejarah, seperti halnya masa keemasan dan kejayaan peradaban islam tempo dulu.

Jika cinta itu Diba’an, maka, aku adalah seorang pendaki yang telah sampai di puncak rindu untuk menantikan detik-detik pertemuan denganmu, seperti halnya para perindu Rasulullah SAAW yang telah sampai pada adegan mahal al-qiyâm-.

Puisi 2

(1) Saat itu, aku isim mufrod, tunggal sendiri saja. Seperti kalimat huruf, sendiri tak bermakna. Seperti fi’il laazim, mencinta tak ada yg dicinta.
(2) Tak mau terpuruk & terdiam, aku harus jadi mubtada’, memulai sesuatu. Menjadi seorang fa’il, yg berawal dari fi’il.
(3) Tapi aku seperti fi’il mudhori’ alladzii lam yattashil biaakhirihii syaiun. Mencari sesuatu, tapi tak bertemu sesuatupun di akhir.
(4) Bertemu dgmu adalah khobar muqoddam, sebuah kabar yg tak disangka. Aku pun jadi mubtada’ muakkhor, perintis yg kesiangan.
(5) Aku mulai dg sebuah kalam, dari susunan beberapa lafadz yg mufid, terkhusus untuk dirimu dg penuh mak’na.
(6) Dari sini semua bermula. Aku & kamu, bagaikan idhofah, aku mudhof, kamu mudhof ilaih. Tak bisa dipisahkan.
(7) Cintaku padamu, ber i’rob rofa’. Tinggi, Bertanda dhummah. Bersatu, Cinta kita bersatu, mencapai derajat yg tinggi.
(8) Saat mengejar cintamu, aku cuma isim ber i’rob nashob, Susah payah yg bertanda fathah . Terbuka.
(9) Hanya dg bersusah payah maka jalan itu kan terbuka. Setelah mendapatkan cintamu, tak mau aku seperti isim yg kofdh.
(10) Hina & rendah. Bertanda Kasroh. Terpecah belah. Jk kita berpecah belah tak bersatu, rendahlah derajat cinta kita.
(11) Karenanya, kan kujaga cinta kita, layaknya isim yg ber i’rob jazm. Penuh kepastian. Bertanda dg sukun. Ketenangan.
(12) Kan kita gapai cinta yg penuh damai saat semua terikat dg kepastian tanpa ragu-ragu.

Baca Juga  Skema Box Speaker Planar Horn 12 Inch Lapangan

Puisi 3

Karya : Acep Ridwan Maulana

Cinta memang pelengkap kehidupan
Tanpa cinta, hidup ini ibarat fi’il lazimah
Bisa dijalani, namun terasa kurang berkesan

Jikalau saja cinta hadir menghiasi
Tentulah hidup ini seperti fi’il muta’adi
Hidup indah dan berarti
Dijalani dengan riang hati

Cinta itu mabni didalam hati
Dengan cinta, yang ghaib pun serasa hadir

Ibarat tarkib majzi
Dua hal yang berlainan bisa disatukan
Dengan silah cinta

Cinta memang musyarokah fil fa’li bainal isnain
Akan tetapi saudaraku,
Cinta pada muannats janganlah mubalagoh
Cukup sajalah dengan takalluf

Puisi 4

Cinta..
Hidup kita bagai juru miyah
Mengalir hanyut oleh air
Namun cinta kita kuharap menjadi matan al-jurumiyah
Tetap tak pernah hanyut oleh arus

Sayang…
Jangan anggap cintaku seperti lafadz… yang hanya terucap
Tidak juga seperti murokkab… hanya tersusun saja
Tak pula seperti mufid… yang hanya memberi faedah
Apalagi seperti wadho’… hanya disengaja tanpa rasa
Cintaku ini kalam… utuh dan sempurna

Jika kau mubtada’ maka aku adalah khobarnya
Jika kau mudhof maka aku adalah mudhof ilehnya
Karena kita selalu bersama beriringan

Kasih…
Meskipun sering kali kau mu’rob
Kadang marfu’,mansub, dan majrur bahkan majzum
Ku kan tetap menjadi fiil madhi
Asli apa adanya untukmu

Sayang…
Cintaku padamu adalah mabni
Tak akan pernah berubah selamanya dimanapun dan kapanpun

Kasih…
Jangan pernah berubah walau amil nawasih melanda dan mengganggu cinta kita
Kokohkan hati kita bagai isim dan fiil mabni

Kekasih…
Kehadiranmu menjadi badal rinduku
Rajut jemari demi taukid rasa
Hingga sampailah kita pada sighah muntahal jumu’… yaitu puncak hubungan
Yang marfu’ dengan dhummah… tinggi dan bersatu
Dalam pernikahan yang bayan
jelas dan nyata
Sehingga tak ada lagi bayang majhul menyelimuti cinta kita

Baca Juga  Skema Box Speaker Planar Horn 18 Inch Lapangan

Oleh: Rochmatul Hidayah

Puisi 5

    Cintaku padamu bagaikan ISIM, tak terbatas waktu..
Dimana aku dan kamu bagaikan MUBATADA’ &
KHABAR, aku selalu ada untukmu dan kamu juga
begitu padaku…
       Juga kita bagaikan FIIL dan FAIL, serasa sepi tak
sempurna jika tak bersama..
      Dan disaat kamu menjadi MUDHAF, aku rela mejadi
MUDHAF ILAIH-NYA untuk menyempurnakanmu..
Dan juga laksana NA’AT MAN’UT, saling serasi jika
bersama..
      Dan andai kamu tahu, cintaku ini laksana ISIM
MABNI, tak akan ada yang merubah rasa ini..
Kukirim sebuah sya’ir cinta untukmu!
Saat itu, aku isim mufrod, tunggal sendiri saja
seperti kalimat huruf, sendiri tak bermakna
seperti fi?il laazim, mencinta tak ada yang dicinta
tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus jadi
mubtada?, memulai sesuatu.
menjadi seorang fa?il, yang berawal dari fi?il.
tapi aku seperti fi?il mudhoori? alladzii lam yattashil
biaakhirihii syaiun
mencari sesuatu, tapi tak bertemu sesuatupun di
akhir.
Bertemu denganmu adalah khobar muqoddam,
sebuah kabar yang tak disangka.
Aku pun jadi mubtada? muakkhor, perintis yang
kesiangan.
Aku mulai dengan sebuah kalam, dari susunan
beberapa lafadz
yang mufid, terkhusus untuk dirimu dengan penuh
mak?na.
Dari sini semua bermula
Aku dan kamu, bagaikan idhofah
aku mudhof, kamu mudhof ilaih.
Tak bisa dipisahkan.
Cintaku padamu, beri?rob rofa?. Tinggi
Bertanda dhummah. Bersatu
Cinta kita bersatu, mencapai derajat yang tinggi.
Saat mengejar cintamu, aku cuma isim beri?rob
nashob. Susah payah
yang bertanda fathah. Terbuka
Hanya dengan bersusah payah maka jalan itu kan
terbuka.
Setelah mendapatkan cintamu, tak mau aku seperti
isim yang kofdh. Hina dan rendah
Bertanda Kasroh. Terpecah belah
Jika kita berpecah belah tak bersatu, rendahlah
derajat cinta kita.
Karenanya, kan kujaga cinta kita, layaknya isim yang
beri?rob jazm. Penuh kepastian
Bertanda dengan sukun. Ketenangan.
Kan kita gapai cinta yang penuh damai
saat semua terikat dengan kepastian tanpa ragu-ragu
eee

Puisi 6

Saat itu, aku seperti ISIM MUFROD, tunggal sendirian saja…
seperti kalimat HURUF, sendiri tak bermakna…
seperti fi’il LAAZIM, mencintai tak ada yang dicinta…
tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus jadi MUBTADA’, memulai sesuatu..
menjadi seorang FA’IL, yang berawal dari fi’il..
namun aku seperti FI’IL MUDHOORI’ ALLADZII LAM YATTASHIL BI AAKHIRIHII SYAIUN…mencari sesuatu, tapi tak bertemu sesuatupun di akhir…
Bertemu denganmu adalah KHOBAR MUQODDAM, sebuah kabar yang tak disangka…
Aku pun jadi MUBTADA’ MUAKKHOR, perintis yang kesiangan….
Aku mulai dengan sebuah KALAM, dari untaian susunan beberapa lafaz…yang MUFID, terkhusus untuk dirimu dengan penuh mak’na…
Dari sini semua bermula…
Aku dan kamu, bagaikan IDHOFAH…
aku MUDHOF,sedang kamu adalah MUDHOF ILAIH nya….Sungguh Tak bisa dipisahkan….
Cintaku padamu, beri’rob ROFA’. Betul2 TINGGI …
Bertanda DHOMMAH. Bersatu….Cinta kita bersatu, mencapai derajat yang tinggi…..
Saat mengejar cintamu, aku cuma isim ber -i’rob NASHOB. Susah payah….yang bertanda FATHAH. Terbuka….SEHINGGA HANYA DENGAN BERSUSAH PAYAH MAKA CINTA ITU KAN TERBUKA.
Setelah mendapatkan cintamu, tak mau aku seperti isim yang KHOFADH. Hina dan rendah
Bertanda Kasroh. Terpecah belah….SEHINGGA JIKA KITA BERPECAH BELAH TAK BERSATU, RENDAHLAH DERAJAT CINTA KITA.
Karenanya, kan kujaga CINTA kita, layaknya fiil beri’rob JAZM. Penuh kepastian
Bertanda dengan SUKUN. Ketenangan…Kan kita gapai cinta yang penuh damai,,,,saat semua terikat dengan kepastian tanpa ragu-ragu,,,,
Seperti MUBTADA’ KHOBAR,,,,di mana ada mubtada’ pasti ada khobar.
Setiap ada kamu pasti ada aku yang selalu mendampingimu di setiap langkahmu.
Seperti tarkib IDHOFAH,,,,.
Dimana mudlof dan mudlof ilaih menyebabkan hubungan dan tak boleh ditanwin, karena tanwin menunjukkan perpisahan.
Hubungan pertalian antara aku dan kamu yang menyebabkan tumbuhnya cintaku.
Seperti ISIM ALAM,,,Perasaanku padamu itu menyebabkan adanya NAMA,,,, yaitu “cinta”.
Seperti isim ISYAROH,,,,Daun waru ini sebagai lambang cintaku padamu.
Seperti NIDA’,,,,Di mana ini adalah sebuah panggilan.
Aku memanggilmu dengan sebutan “cayang”.
Bila dirimu DEKAT aku memanggilmu “hai, yang”. Bila dirimu JAUH aku memanggilmu “wahai cayang”.
Seperti MAF’UL LIAJLIH,,,,Perasaan yang didatangkan untukku ini menjelaskan penyebab terjadinya cintaku padamu.
Seperti MUSTASNAA,,,Tak ada seseorang yang kucinta kecuali dirimu.
Seperti MASDAR,, Kamu berada diurutan yang KETIGA diantara yang kucinta.
Pertama adalah cintaku kepada Allah dan rasul.
Kedua kepada orang tuaku guru dan ulama.
Ketiga adalah cintaku padamu.
Seperti MAF’UL BIH,,,Kamu adalah yang menjadi SUBYEK seseorang yang aku idamkan.
Seperti HAL, tingkah lakumu yang membuat diriku jatuh cinta kepadamu…..
Cinta itu seperti KALIMAT ISIM
Cinta itu tidak dibatasi oleh waktu
Cinta itu seperti MUBTADA KHOBAR
Andai Adinda Mubtada, maka Kakanda akan menjadi khobarnya
Seorang kakanda akan selalu ada untuk AdindaCinta juga bagaikan FI’IL & FA’IL Dirinya tak ada artinya tanpa kehadiran kekasihnya
Dan Juga bagaikan JAR MAJRUR Ke mana pun kekasihnya pergi, ia akan selalu menemaninya.
Atau bahkan seperti SYARAT JAWAB
Bila kekasihnya tidak ada, apalah arti hidupnya?
Wahai Ternyata tidak selamanya perasaan ini MABNI. Tapi sungguh sulit meng HADZFU bayangmu. Padahal aku sudah mencoba memasukkan AMIL-AMIL lain. Namun tetap saja sulit mencari pem BADAL-mu. Kamu memang benar-benar FAIL yang sempurna. Yang membuat perasaan ku semakin men TAUKID. Walau antara kita mungkin tak pernah ter ATHOF kan.
Akuingin meng IDHOFkan perasaanku ini padamu. Lalu bagai mana HAL-mu atas perasaanku.

Baca Juga  350+ Bio IG Ayat Hindu Singkat Terbaru

Akhir Kata

Itu dia teman-teman beberapa Kumpulan Puisi Cinta Nahwu Shorof Terbaru yang bisa coba kamu mainkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *